Meninggal Usia Muda Menurut Pandangan Islam

Sudah tidak asing lagi dengan pepatah “orang baik akan meninggal lebih cepat” bukan? Sebenarnya, ada penjelasan dalam Islam mengapa orang meninggal usia muda. Anda perlu tahu akan hal ini jika Anda adalah seorang Muslim. Pepatah ini mungkin mendapat dukungan oleh beberapa pemahaman dan fakta. Lihat detail informasi berikut ini.

Apa Pendapat Islam Tentang Meninggal Pada Usia Muda?

Pada hakikatnya, Allah SWT menentukan kelahiran dan kematian setiap Muslim, dan keduanya tidak dapat berubah. Namun, pasti ada berita tentang seseorang yang baik tetapi meninggal pada usia muda. Keadaan seperti itu menimbulkan pertanyaan mengapa orang yang baik meninggal begitu cepat.

Menurut Ustaz Abdul Somad (UAS), orang yang baik dan agamis lebih cepat meninggal. Tempat pertama diberikan kepada orang-orang yang bertakwa karena Allah SWT mencintai mereka. Namun, bagi orang yang memiliki umur yang panjang, ini berarti memiliki kesempatan untuk menebarkan manfaat bagi lebih banyak orang.

Pernyataan UAS tersebut mengacu pada salah satu hadits tentang orang yang dianggap Rasulullah SAW terbaik:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

Artinya: Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya mengatakan seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.” Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya.” (HR Ahmad).

Selain itu, dalam surat Yunus ayat 49, juga terdapat penjelasan tentang hakikat kematian dan kehidupan:

قُل لَّآ أَمْلِكُ لِنَفْسِى ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَـْٔخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Arab latin: Qul lā amliku linafsī ḍarraw wa lā naf’an illā mā syā`allāh, likulli ummatin ajal, iżā jā`a ajaluhum fa lā yasta`khirụna sā’ataw wa lā yastaqdimụn

Artinya: Katakanlah, “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).

Tetaplah Menjadi Baik Sepanjang Hidupmu

UAS berharap semua orang akan berhenti percaya bahwa orang baik meninggal lebih cepat setelah membaca penjelasannya. Selain itu, jangan menunda taubat atau bahkan tidak berusaha berbuat baik.

Seorang Muslim yang baik harus mematuhi petunjuk Allah dan menjauhkan diri dari larangan-Nya. Selain itu, semua yang dilakukan di dunia akan dimintai pertanggungjawaban ketika di Akhirat nanti.

Baca juga: Harga Pemakaman Al Azhar

Kematian adalah suatu kepastian yang kita alami dalam hidup. Perencanaan sejak dini sangat Anda perlukan, dan selain berbuat baik, Anda  juga perlu persiapan lahan pemakaman. Sebuah taman pemakaman berdasar hukum Islam dan pengelolaannya secara profesional telah hadir yaitu Al Azhar Memorial Garden. Untuk informasi lebih lengkap, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: MOHON TIDAK MENYALIN KONTEN GAMBAR & TULISAN TANPA IZIN!!
Gulir ke Atas