Tata Cara Bertakziah yang benar dalam Islam
Dalam islam ada tata cara dalam melayat atau bertakziah. Mengapa hal ini penting? Berikut ini penjelasannya.
Sebagai manusia tentu saja akan merasakan meninggal dunia. Semua manusia punya batasan waktu hidup didunia dan tidak ada yang kekal. Kita juga tidak bisa menghindari kematian. Seperti firman Allah SWT dalam suatu surat, yaitu:
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya adalah milik Allah apa yang Dia ambil dan akan kembali kepada-Nya apa yang Dia berikan. Segala sesuatu yang ada di sisi-Nya ada jangka waktu tertentu (ada ajalnya). Maka hendaklah dia bersabar dan mengharap pahala dari Allah.”
Sebelum ajal kita tiba, alangkah lebih baiknya berusaha untuk menebarkan kebaikan. Salah satu tanggung jawab kita sebagai sesama muslim adalah mengunjungi dan mendoakan mereka yang telah meninggal.
Anda harus memahami tata cara bertakziah dalam Islam. Kami akan memberi Anda informasi tersebut dalam artikel ini.
3 Tata Cara Bertakziah dalam Islam
Ada 3 tata cara bertakziah yang harus Anda perhatikan, berikut penjelasannya:
- Turut belasungkawa
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan memberikan ucapan belasungkawa atau turut berduka cita atas meninggalnya kerabat yang telah berpulang. Sampaikan belasungkawa dan empati kepada keluarga yang ditinggalkan.
Meninggalnya orang yang kita sayangi atau cintai itu sulit dan hampir pasti akan meninggalkan luka yang dalam. Alhasil, sudah sepatutnya kita sebagai sesama manusia bisa memahami perasaan orang lain, khususnya mereka yang sedang berduka.
- Mendoakan jenazah
Anda juga harus mendoakan almarhum/ almarhumah dalam tradisi takziah. Tujuan mendoakan jenazah adalah agar mereka kembali ke alam baka dengan tenang dan dibukanya jalan menuju pintu surga.
Berikut doa yang bisa Anda lafalkan untuk jenazah:
أَنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَمُرْهَا فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ
“Sesungguhnya adalah milik Allah apa yang Dia ambil dan akan kembali kepada-Nya apa yang Dia berikan. Segala sesuatu yang ada di sisi-Nya ada jangka waktu tertentu (ada ajalnya). Maka hendaklah dia bersabar dan mengharap pahala dari Allah.”
- Sebisa mungkin menutup aib jenazah
Terakhir yang harus Anda perhatikan dalam tata cara bertakziah yaitu berusaha untuk menutupi aib jenazah. Hal ini tertulis dalam surat:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat: 12)”
Baca juga: Ukuran Tanah Makam Menurut Peraturan Pemerintah
Itulah informasi mengenai tata cara bertakziah sesuai dengan syariat Islam. Sebagai informasi tambahan, Al Azhar Memorial Garden menyediakan kavling pemakaman khusus jenazah muslim. Untuk informasi lebih lanjut hubungi kontak berikut.
WhatsApp: 0813-1706-2828
Tinggalkan Balasan